P2B Siapkan Layanan Berbasis Digital

Kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama (Kabiro AAKK) UIN Maliki Malang, Dr. H. Barnoto, M. Pd.I menggelar rapat koordinasi(Rakor) persiapan launching aplikasi sistem layanan digitalisasi di Unit Pusat Pengembangan Bisnis (P2B). Rakor yang dihadiri oleh para pimpinan P2B, Kepala bagian umum, para kasubbag, perwakilan PTIPD dan unit humas tersebut bertempat di Ruang Sidang Lt. 3, Gedung Rektorat. Selasa(10/8)

Barnoto, dalam arahannya menyampaikan bahwa Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) merupakan bagian penting dalam tata kelola BLU (Badan Layanan Umum) di UIN Maliki Malang. Di era yang modernisasi milenial ini menuntut berbagai layanan dari yang manual berubah menjadi sistem digital. Oleh karena itu, tidak hanya layanan administrasinya tetapi sistem laporan keuangan P2B UIN Maliki mesti segera berubah mengikuti arus pengembangan teknologi berbasis digitalisasi. Melalui rapat koordinasi (rakor) tersebut, ia berharap bisa mensinergikan para stakeholder dalam usaha mewujudkan penerapan sistem aplikasi digitalisasi di P2B UIN Maliki Malang.

Selanjutnya, Kabiro yang sebelumnya menjabat sebagai Kabiro AUAK di IAIN Kediri ini menerangkan bahwa agenda tersebut menyangkut langkah untuk menindak lanjuti terpilihnya ia perwakilan dari UIN Maliki untuk mengikuti PKN I (Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I ) Angkatan 49 tahun 2021 di Lembaga Administrasi Negara RI yang akan berakhir pada 2 September 2021 nanti.

“Output jangka pendek PKN I selama 2,5 bulan ini, yakni ada dua jenis layanan digital pada Unit P2B yaitu sewa aset dan alat transportasi dengan seluruh jenis layanannya berjumlah 31 layanan, ” ucapnya. Sedangkan program digitalisasi layanan di P2B nanti dilakukan secara bertahap, baik untuk jangka menengah dan jangka panjangnya.

“Bersama Kita Bisa! Mari kita semua, para stakeholder (khususnya) bersinergi dalam mewujudkan program digitalisasi layanan di P2B kampus UIN tercinta ini, “ucapnya dengan penuh optimis.

Terakhir, Barnoto juga menyampaikan bahwa sementara ini masih ada 18 PTKIN berstatus BLU se-Indonesia yang rencannya dalam waktu dekat akan ia ajak melakukan penguatan digitalisasi layanan P2B melalui MoU. (ptt)

Bagi ke: